Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan yang
hidup dalam air tawar dan memiliki kumis. Ikan patin digemari banyak orang
karena mempunyai rasa yang lebih gurih dan lebih nikmat dari lele serta
mempunyai rasa yang lezat dan enak. Patin ini sebetulnya mempunyai bentuk yang
hampir mirip dengan ikan lele. Sehingga ada sebagian peternak ikan di tanah air
menyatakan ikan patin sebagai lele bangkok. Permintaan pasar akan ikan patin di
masyarakat Indonesia sangat besar. Dimana setiap tahun permintaan akan patin
terus meningkat sedangkan persediaan dalam jumlah terbatas. Tentu saja hal ini
memunculkan suatu peluang usaha yang sangat menjanjikan dan mempunyai prospek
yang sangat cerah di masa depan yaitu peluang bisnis budidaya ikan patin.
Lalu bagaimanakah kiat dan teknik budidaya ikan patin yang baik dan benar agar didapat hasil
yang maksimal? ! Bagi anda yang mau menjalankan bisnis beternak ikan patin yang
menjanjikan keuntungan lumayan besar, berikut ini sejumlah hal yang perlu anda
perhatikan, antara lain :
1. Ketersediaan kolam.
Kolam yang
paling bagus untuk patin adalah kolam yang dibuat dari lempung atau tanah liat.
Sebab tanah liat sangat kuat untuk menahan jumlah dan massa air sehingga
membuat kolam tak bocor. Kolam yang perlu disediakan berukuran 3 x 4 meter yang
mempunyai pengairan memadai seperti air keluar dan air masuk
2. Kualitas air.
Langkah selanjutnya
yang perlu diperhatikan adalah kualitas air. Dimana air haruslah bersih, tak
mengandung bahan kimia berbahaya atau beracun serta air tak terlalu keruh
3. Mengisi kolam
Mengisi Kolam dengan benih-benih
ikan patin yang memiliki ukuran lima inchi sejumlah 500 ekor. Biasanya harga
ikan patin seukuran itu sebesar Rp.500.
4. Ketersediaan makanan.
Makanan bagi
ikan patin hampir mirip seperti makanan bagi ikan lele yakni daun-daunan, dan
pakan lainnya yang disukai ikan patin. Untuk menambah berat badan ikan secara
cepat maka ikan patin harus diberi makanan fermentasi. Cara membuatnya,
campurkan satu bungkus prebiotik atau bakter pengurai pada 200 liter air dalam
drum. Kemudian tambahkan katul sebesar lima kilogram dan air gula merah
sebanyak lima liter. Lalu diamkan cairan campuran itu beberapa saat sampai
empat hari. Selepas empat hari, campurkan cairan tersebut dengan bahan pakan
contohnya sagu dimana perbandingannya 30 kilogram sagu dengan lima liter cairan
fermentasi. Lalu diamkan cairan tersebut dalam waktu satu hari. Setelah itu,
anda bisa menggunakannya sebagai pakan ikan patin
5. Panen.
Adapun ikan patin bisa dipanen saat ikan
tersebut mempunyai berat badan minimal satu kilogram atau jangka waktu antara
tujuh sampai sembilan bulan. Harga perkilogram ikan patin dijual sebesar
Rp.12.000. Lumayan bukan keuntungannya?! Itulah Teknik
Budidaya Ikan Patin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar